+62 821-1444-7575

mutiaracintaimani.travel@gmail.com

Macam – Macam Haji

Pada Bulan Dzulhijah Umat Muslim menunaikan Ibadah Haji. Haji adalah ibadah yang wajib dilakukan oleh setiap muslim yang memenuhi syarat, setidaknya sekali seumur hidup. Hukum nya wajib bagi orang yang mampu, Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman :

 وَلِلّٰهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ اِلَيْهِ سَبِيْلًاۗ

Artinya: (Di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, (yaitu bagi) orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana (QS Ali Imran: 97).

Namun keberangkatan jamaah haji sudah dimulai pada bulan Dzulqo’dah. Dalam pelaksanaannya, terdapat macam-macam haji yang perlu diketahui. Lantas, ada berapa macam haji?  Secara umum ada 3 jenis haji yang diterapkan dalam praktik beribadah umat Muslim yaitu ifrad, tamattu, dan qiran. Macam-macam haji tersebut memiliki karakteristik masing-masing yang utamanya dilihat dari proses pelaksanaan saat di tanah suci.
Untuk memahami lebih lanjut tentang macam-macam haji, mari simak pembahasan selengkapnya di bawah ini.

1. Haji Ifrad

Secara Bahasa kata “IFRAD” berarti Masing – masing. Dalam Haji ini jemaah memulai ihram dari miqat dengan niat untuk melakukan haji, dan setelah menunaikan seluruh rangkaian haji, barulah mereka mengerjakan umrah jika diinginkan.

Haji Ifrad dianggap lebih sederhana dalam pelaksanaannya karena hanya mencakup satu jenis ibadah, yaitu haji. Jemaah yang memilih Haji Ifrad tidak diwajibkan untuk menyembelih hewan kurban kecuali jika melakukan dam atau melanggar aturan-aturan tertentu.

Pelaksanaan haji ifrad yang sederhana dan tidak terlalu lama memberikan kemudahan kepada jamaah dengan keterbatasan fisik dan waktu.

2. Haji Tamattu

Tamattu berarti bersenang-senang atau menikmati dalam bahasa Arab.

            Secara Bahasa Kata “TAMATTU” berarti  Bersenang – senang Dalam Haji ini Ibadah haji tamattu dilaksanakan bersamaan dengan umrah.

Rasulullah  sendiri mengerjakan haji secara tamattu dalam haji wada’nya, berdasarkan hadits ini:  

 أَنَّ عبداللهِ بْنَ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا، قَالَ: تَمَتَّعَ رَسُولُ اللهِ ﷺ فِي حَجَّةِ الْوَدَاعِ بِالْعُمْرَةِ إِلَى الْحَجِّ، وَأَهْدَى، فَسَاقَ مَعَهُ الْهَدْيَ مِنْ ذِي الْحُلَيْفَةِ، وَبَدَأَ رَسُولُ اللهِ ﷺ فَأَهَلَّ بِالْعُمْرَةِ، ثُمَّ أَهَلَّ بِالْحَجِّ، وَتَمَتَّعَ النَّاسُ مَعَ رَسُولِ اللهِ ﷺ بِالْعُمْرَةِ إِلَى الْحَجِّ  

Artinya: Abdullah bin Umar berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam melaksanakan haji Wada’ secara tamattu’ dengan umrah kemudian haji. Beliau menyembelih hewan yang dibawa serta sejak dari Dzulhulaifah. Rasulullah memulai bertalbiyah saat umrah kemudian bertalbiyah kembali saat haji. Orang-orang yang ikut serta bersama Rasulullah juga melaksanakan haji tamattu’ dengan umrah terlebih dulu baru kemudian berhaji (HR. Al-Bukhari).

Setelah tawaf dan umrah, jamaah dapat melanjutkan dengan tahallul.
Jamaah yang memilih jenis haji ini dapat melepas ihram setelah umrah dan melanjutkan aktivitas seperti biasa hingga ibadah haji dimulai.

Haji tamattu memberikan waktu kepada jamaah untuk membiasakan diri dengan lingkungan Makkah sebelum memulai ibadah haji yang dapat menguras tenaga.

3. Haji Qiran

Qiran dalam bahasa Arab berarti menggabungkan. Maka, bisa disimpulkan bahwa haji qiran merupakan gabungan dari pelaksanaan umrah dan haji dalam satu niat dan ihram.

Di antara macam-macam haji yang disebutkan sebelumnya, haji qiran membutuhkan kesungguhan paling tinggi karena jamaah diharuskan untuk mempertahankan keadaan ihram dari awal hingga akhir.

Seseorang yang melaksanakan Haji Qiran, cukup melaksanakan rangkaian ibadah haji saja. Karena ibadah umrahnya dianggap masuk dan dibarengkan dengan amalan ibadah haji.

Semoga Allah ﷻ berikan kita kesempatan untuk dapat melaksanakan ibadah haji dengan difasilitasi oleh Travel Mutiara Cinta Imani Tour & Travel.

Sembari kita Merenungi mengenai hakikat diri kita di ciptakan oleh Allah  Subhanahu wa ta’ala.

Wallahu a’lam bishawab

Scroll to Top